Kamis, 28 Oktober 2010

PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL

Dalam beberapa kasus, persilangan dengan sifat beda lebih dari satu kadang menghasilkan keturunan dengan perbandingan yang berbeda dengan hukum Mendel. Semisal, dalam suatu persilangan monohibrida (dominan resesif), secara teori, akan didapatkan perbandingan 3:1, sedangakan pada dihibrida didapatkan perbandingan, 9:3:3:1. Namun pada kasus tertentu, hasilnya bisa lain, misal untuk monohibrida bukan 3:1 tapi 1:2:1. Dan pada dihibrida, mungkin kombinasi yang mucul adalah, 9:6:1 atau 15:1. Munculnya perbandingan yang tidak sesuai dengan hukum Mendel ini disebut "Penyimpangan Semu Hukum Mendel", kenapa "Semu", karena prinsip segregasi bebas tetap berlaku, hal ini disebabkan oleh gen-gen yang membawa sifat memiliki ciri tertentu. Penyimpangan hukum Mendel dibagi menjadi tiga; epistasis-hipostasis, kriptomeri, dan polimeri.

Epstasis-Hipostasis
Ketika gandum berkulit hitam disilangkan dengan gandum berkulit kuning, muncul F1 gandum berkulit hitam. Kita dapat menduga bahwa faktor hitam dominan terhadap kuning. Namun pada F2 dihasilkan keturunan dengan perbandingan 12 hitam : 3 kuning : 1 putih. Perbandingan ini berbeda dengan hukum Mendel.

Sebenarnya perbandingan tersebut berasal dari (9+3):3:1. Dari perbandingan ini tampak bahwa persilangan tersebut merupakan persilangan dihibrida. Faktor yang dominan tidak tidak hanya faktor hitam, melainkan juga faktor kuning yang memiliki angka perbandingan 3.

Dengan demikian faktor warna tidak ditentukan oleh satu gen, melainkan oleh dua gen yang lokusnya berbeda. Artinya, gen penentu warna hitam yang dominan berada terpisah dari gen penentu warna kuning yang juga dominan. Tiap-tiap warna memiliki alel tersendiri.

Jika kedua gen yang tidak sealel itu hadir bersama dalam satu individu, maka akan menampilkan fenotipe gen yang menutupi atau menghalangi, yang dikenal sebagai gen epistasis. Jadi, jika faktor hitam dan kuning hadir bersama, fenotipe yang muncul adalah fenotipe hitam. Maka, hitam epistatik terhadap kuning, dan kuning hipostatik terhadap hitam.

Jika di dalam individu hanya ada gen yang ditutup atau dihalangi, maka fenotipe yang muncul adalah fenotipe dari gen yang dihalangi tersebut. Gen ini disebut gen hipostasis. Tak adanya gen dominan dalam pada individu akan memunculkan sifat baru, dalam contoh ini putih.

Kesimpulan mengenai epistasis dan hipostasis adalah sebagai berikut:
Ada dua gen sama-sama dominan dan terletak pada lokus yang berbeda.
Ada gen yang bersifat hipostasis maupun epistasis.
Kehadiran kedua gen dominan tersebut akan memunculkan fenotipe dari gen yang epistasis biasa, dalam contoh diatas hitam.
Kehadiran gen yang hipostasis akan memunculkan fenotipe dari gen hipostasis.
Ketidakhadiran dari kedua gen dominan akan memunculkan fenotipe baru, tidak tampak pada parentalnya.

Contoh:
P : HHkk X hhKK
Gamet : Hk, hK
F1 : HhKk

F1XF1 : HhKk X HhKk
Gamet : HK, Hk, hK, hk

Gamet HK Hk hK hk HK HHKK HHKk HhKK HhKk Hk HHKk HHkk HhKk Hhkk hK HhKK HhKk hhKK hhKk hk HhKk Hhkk hhKk hhkk
Mendeskripsikan Hukum Mendel dan Sistem Persilangan serta Penyimpangan Hukum Mendel

1. Lalat Drosophila melanogaster tubuh abu-abu sayap panjang disilangkan dengan tubuh hitam sayap kisut, ternyata dihasilkan keturunan 49 tubuh abu-abu sayap panjang : 50 tubuh hitam sayap kisut, maka peristiwa di atas menunjukkan telah terjadi…..

a. Crossing over
b. Nondisjuction
c. Terangkai sempurna
d. Pautan sex
e. Gen / alel bebas

Jawaban : D

2. Disilangkan ayam berpial walnut (PPRr) dengan ayam berpial grigi (ppRr). Kemungkinan keturunan yang memiliki fenotif sama dengan induk adalah…

a. 25 %
b. 37,5 %
c. 50 %
d. 75 %
e. 100 %

Jawaban : D

3. Gen-gen yang terapaut kromosom seks X dan baersifat resesif antara lain…

1) Buta warna
2) Muscular distropy
3) Hemofilia
4) Ichtyosis

Jawaban : B (1 dan 3)

4. Anadontia ditentukan oleh gen resesif yang terpaut kromosom x. Penikahan suami istri normal untuk sifat anadontia mempunyai 2 anak perempuan normal dan 1 anak laki-laki anadontia. Dari kasus ini bisa disimpulkan..

a. Ibu homozigot dominan
b. Ibu homozigot resesif
c. Ayah homozigot dominan
d. Ibu carier
e. Ayah carier

Jawaban : B

5. Gen letal adalah yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan gen letal dominan…

a. Terpaut padakromosom kelamin
b. Menyebabkan kematian postnatal
c. Hanya diperoleh dari ayahnya
d. Genotipe geterozigot berfenotip cacat
e. Genotipe homozigot berfenotip normal

Jawaban : E

6. Pindah silang yang terjadi antar kromatid dari kromosom homolognya sering terjadi saat…

a. Profase
b. Metafase
c. Anafase
d. Telofase
e. Interfase

Jawaban : A

7. Bayi penderita erythroblastosis lahir dari pasangan…

a. Ibu Rh negatif ayah Rh negatif
b. Ibu Rh positif ayah Rh positif
c. Ibu Rh negatif ayah Rh Positif
d. Ibu Rh positif ayah Rh negatif
e. Ibu dan ayah yang berbeda Rhesusnya

Jawaban : A

8. Brakidaktili merupakan gen dominan yang letal. Jika seorang wanita menderita Brakidaktili dan buta warna , maka wanita tersebut mewarisi gen…

a. Brakidaktili dari ibu dan buta warna dari ayah
b. Brakidaktili dari ayah dan buta warna dari ibu
c. Brakidaktili dari ayah dan ibunya dan buta warna dari ayah atau ibu
d. Brakidaktili dari ayah atau ibunya dan dan buta warna dari ayah atau ibunya
e. Brakidaktili dan buta warna dari ayah dan ibunya

Jawaban : E

9. Dalam tubuh dan sel kelamin terdapatautosom dan kromosom seks. Pada ovum manusia terdapat…

a. 22 autosom + X
b. 22 autosom + Y
c. 22 autosom + XX
d. 22 autosom + YY
e. 44 autosom + XX

Jawaban : A

10. Apabila terjadi perkawinan antara parental bergolongan darah A heterozigot dengan B heterozigot , maka kemungkinan golongan darah anak – anaknya adalah…

a. A dan B
b. A dan AB
c. AB dan O
d. A,B,AB dan O
e. B dan AB

Jawaban : D

Prediksi Soal SPMB

1. Pada tumbuhan Linnaria marocana berbunga merah disilangka dengan yang berbung ungu tidak akan menghasilkan keturunan yang berbunga putih.

SEBAB

Linnaria marocana berbunga putih hasil interaksi antara gen resesif homozigot a dan b

Jawaban : A ( Pernyataan benar alasan benar)

2. Pasangan suami istri yang mungkin mempunyai anak bergolongan darah A adalah…..

1) A dan B
2) B dan AB
3) A dan O
4) AB dan AB

Jawaban : A (1,2,3,4)

3. Seorang wanita normal memiliki ayah buta warna, menikah dengan pria normal. Kemungkinan keturunannya adalah…

1) 50 % laki – laki bermata normal
2) 50 % wanita normal carier
3) 50 % laki – laki buta warna
4) 25 5 wanita normal homozigot

Jawaban : D ( 4 )

4. Disilangkan gandum hitam (HhKk) dengan gandum kuning (hhKk). Berapa kemungkinan dihasilkan gandum berfenotif putih?

a. 0 %
b. 12,5 %
c. 37,5 %
d. 25 %
e. 50 %

Jawaban : A

5. Pernikahan antra wanita dan laki – laki yang keduanya normal menghasilkan seorand anak laki – laki yang kretinisme dan albino. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa :

a. Gen kretinisme dan albino berasal dari ibu
b. Gen kretinisme berasal dari ayah dan ibunya, gen albino berasal dari ibu
c. Gen kretinisme berasal dari ayah dan ibunya, sedangkan gen albino berasal dari ayahnya
d. Gen kretinisme dan albino berasal dari kedua orang tuanya yang bertindak sebagai carier
e. Gen kretinisme dan albino berasal dari ayah
Dalam percobaan-percobaan genetika, para ahli sering menemukan ratio fenotip yang ganjil, seakan-akan tidak mengikuti hukum Mendel. Misalnya pada perkawinan antara 2 individu dg 2 sifat beda, ternyata ratio fenotip F2 tidak selalu 9:3:3:1. Tetapi sering dijumpai perbandingan-perbandingan 9:7, 12:3:1, 15:1, 9:3:4 dll. Bila diteliti betul-betul angka-angka perbandingan di atas, ternyata juga merupakan penggabungan angka-angka perbandingan Mendel. 9:7 = 9:(3+3+1), 12:3:1 = (9+3):3:1, 15:1 = (9+3+3):1, 9:3:4 = 9:3:(3+1). Oleh sebab itu disebut penyimpangan semu, karena masih mengikuti hukum Mendel.
Penyimpangan semu hukum Mendel : terjadinya suatu kerjasama berbagai sifat yang memberikan fenotip berlainan namun masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotip dari Mendel.
Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling mempengaruhi dalam memberikan fenotip pada suatu individu. Peristiwa pengaruh mempengaruhi antara 2 pasang gen atau lebih disebut Interaksi Gen.
Interaksi Gen
Interaksi gen ada 4 macam :
  1. Komplementer
  2. Kriptomeri
  3. Epistasis – Hipostasis
  4. Polimeri
ad. 1. Komplementer
Adalah peristiwa dimana 2 gen dominan saling mempengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Conoth :
C = gen penumbuh bahan mentah pigmen
c = gen tdk mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen
R = gen penumbuh enzim pigmentasi kulit
r = gen tdk mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit
P          CCRR   x    ccrr
        (berwarna)   (tdk berwarna)
F1        CcRr  –> berwarna
P2       CcRr  x   CcRr
Gamet CR, Cr, cR, cr
F2        1CCRR  -->  berwarna
            2CCRr   -->  berwarna
            2CcRR   -->  berwarna
            4CcRr    -->  berwarna
            1CCrr    -->  tidak berwarna
            2Ccrr     -->  tidak berwarna
            1ccRR    -->  tidak berwarna
            2ccRr    -->  tidak berwarna
            1ccrr    -->  tidak berwarna
Fenotip : berwarna dan tidak berwarna
Ratio fenotip :  9 : 7
- berwarna            = 1+2+2+4 = 9
- tidak berwarna    = 1+2+1+2+1 = 7
Ad. 2. Kriptomeri
Adalah peristiwa dimana suatu faktor dominan baru nampak pengaruhnya bila bertemu dg faktor dominan lain yang bukan alelanya. Faktor dominan ini seolah-olah sembunyi (kriptos)
Contoh :  Misalnya Linaria maroccana biru (AaBb) disilangkan dg Linaria maroccana merah (Aabb), sedangkan gen A adalah untuk antosianin dan gen B untuk sifat basa.
Jika  2 gen dominan A dan B maka berwarna biru
        1 gen dominan A maka berwarna merah
        1 gen dominan B atau A dan B tidak ada maka berwarna putih
Ad. 3. Epistasis dan Hipostasis
Adalah peristiwa dimana 2 faktor yang bukan pasangan alelanya dapat mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme.
Epistasis = sifat yang menutupi
  • Epistasis dominan = bila faktor yang menutupi adalah gen dominan
  • Epistasis resesif     = bila faktor yang menutupi adalah gen resesif
Hipostasis = sifat yang ditutupi
Ad. 4. Polimeri
Adalah peristiwa dimana beberapa sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri mempengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar